Ki Gede Sebayu
  Darah bangsawan mengalir di nadi Ki Gede Sebayu. Ia berakar pada Batara Katong—Syech Sekar Delima, sang Adipati Wengker Ponorogo—dan lahir dari rahim Pangeran Onje, penguasa Purbalingga. Namun masa kecilnya bukan dalam gemerlap istana, melainkan dalam asuhan seorang sepuh penuh kebijaksanaan: Ki Ageng Wunut.  Di pangkuan sang kakek yang tekun menekuni agama, Sebayu kecil ditempa oleh doa dan keteladanan. Dari tutur yang lembut dan laku yang khusyuk, ia belajar arti kerendahan hati. Dari lantunan ayat dan wejangan sunyi, ia tumbuh menjadi pribadi yang ramah, santun, dan berjiwa teduh.  Ketika usia dewasa menjemput, ayahnya mengantarkannya ke Keraton Pajang. Sultan Hadiwijaya menyambutnya, dan Sebayu diangkat sebagai prajurit tamtama. Di sana ia menyelami ilmu keprajuritan, menekuni kanuragan, dan menimba wibawa seorang kesatria. Pedang dan tombak menajamkan geraknya, tetapi nilai luhur yang diwariskan leluhur tetap menjadi penuntun batinnya.  Namun, roda sejarah berputar. Ketika A...
