Postingan

Menampilkan postingan dari November, 2025

Artikel Budaya - Hitungan Tegal 1–100

Bahasa Tegal memiliki kekayaan bunyi dan logika yang khas, termasuk dalam cara masyarakatnya menghitung bilangan dari satu hingga seratus. Meski berakar dari bahasa Jawa, sistem hitungan Tegal menampilkan keunikan tersendiri yang membedakannya dari dialek Jawa Tengah atau Jawa Timur. Ada beberapa bentuk yang secara kaidah bahasa Jawa bisa dianggap “salah”, namun justru di situlah letak keotentikannya—karena begitulah orang Tegal menuturkannya dalam kehidupan sehari-hari. Dari “selikur” untuk dua puluh satu hingga “seket” untuk lima puluh, setiap penyebutan mencerminkan warisan tutur yang hidup dan diwariskan secara alami antar generasi. Berikut adalah daftar hitungan dalam bahasa Tegal dari angka 1 hingga 100: 1=siji 2=loro 3=telu 4=papat 5=lima 6=enem 7=pitu 8=wolu 9=sanga 10=sepuluh 11=sewelas (bukan selas) 12=rolas (bukan lorolas) 13=telulas 14=patbelas (bukan papatlas) 15=limalas 16=enembelas (bukan enemlas) 17=pitulas 18=wolulas 19=sangalas 20=rongpuluh (buka...

Artikel Budaya - Keunikan Bahasa Tegal: Peluluhan Imbuhan di

Bahasa Tegal merupakan salah satu dialek Jawa yang memiliki kekayaan ekspresi dan ciri khas tersendiri. Ia tumbuh dari tanah yang subur budaya, di mana tutur kata menjadi bagian dari identitas masyarakatnya. Dalam kesehariannya, orang Tegal berbicara dengan logat yang tegas namun bersahabat, lugas namun penuh rasa. Keunikan bahasa ini tidak hanya tampak dari pilihan kosakatanya yang khas, tetapi juga dari cara pembentukan katanya. Salah satu kekhasan menarik terdapat pada penggunaan imbuhan “di–” untuk membentuk kata kerja pasif. Ketika imbuhan ini bertemu dengan kata kerja yang diawali huruf vokal, huruf “i” pada “di–” sering kali hilang dan melebur dengan huruf depan kata tersebut, menghasilkan bunyi dan bentuk baru yang khas, seperti dambung dari diambung (dicium) atau duculna dari diuculna (dilepaskan). Berikut beberapa contohnya HuruF A di+ambung = dambung = dicium di+anjatna = danjatna = dinaikkan di+aburna = daburna = diterbangkan di+anggurna = danggurna = tidak diberi su...

✨ Tentang Penulis ✨

Setiap artikel lahir dari pengalaman dan kecintaan pada budaya tanah kelahiran.
Siapakah sosok di balik artikel-artikel ini? Temukan jawabannya...